Pada zaman sunan PALEMBANG. Beliau ingin Berkunjung ke Desa GALANG BATU.,karena sunan sibuk dan banyak pekerjaan lain, maka di wakilkan oleh beliau ke sahabat dekat sunan yaitu KOU YUSUP.untuk mengantikan sunan berkunjung ke GALANG BATU.
Setelah rombongan sunan dari PALEMBANG sampai di pangkalan, tempat orang mandi di tepi sungai Rambang,istilah zaman itu
PANGKALAN RAJE. KOU YUSUP berkata kepada
PUYANG SEMIDANG SAKTI minta di
siapkan gadis - gadis yang cantik
(maaf buah dadanya ) untuk berpegangan KOU YUSUP dan rombongannya,untuk
menaiki anak tangga tersebut. tentu saja hal ini tidak di setujui oleh PUYANG
SEMIDANG SAKTI. maka murka lah KOU YUSUP kepada PUYANG SEMIDANG SAKTI, Karena permintaannya
tidak di kabulkan.dengan membawa kemarahan rombongan - utusan sunan Palembang
pulang,dan akan menyerang Desa GALANG BATU. suatu saatnya nanti dengan membawa bala tentara dan senjata
yang lebih besar lagi, untuk menghadapi PUYANG SEMIDANG SAKTI yang terkenal
SAKTI pada masa dan zaman itu.Untuk menghindari serangan atau pertumpah darahan
dari rombongan sunan Palembang PUYANG
SEMIDANG SAKTI mengungsi ke GUHONG
PANGIAN ( SUMBER MATA AIR SUNGAI ) dengan membawa batu-batu yang di galangkan
dibawah tiang pondok untuk sementara waktu , mengetahui rombongan sunan salah
arah barulah PUYANG kembali lagi ke Desa GALANG BATU meninggalkan dua buah batu
di sana. Sampai di Palembang cerita ini makin panjang dan berkembang di
kalangan rombongan sunan itu sendiri.yang mana di putuskan ingin kembali lagi
ke Desa GALANG BATU.
Diantara
rombongan yang tidak lagi ikut berpesan,Kepada yang akan pergi , bahwa Desa
GALANG BATU. sebelah kanan yang bermuara ke ogan. sebelum ke Desa GALANG BATU. ternyata ada Desa yang bermuara ke ogan juga yaitu Desa GUNUNG IBUL.muara sungai KELEKAR yang
akhirnya rombongan sunan salah arah-tersesat ke Desa GUNUNG IBUL terbukti banyaknya pohon bambu. yang pada
kedatangan yang pertama bambu –bambu tersebut tidak ada. setelah rombongan
sampai ke Desa Gunung Ibul langsung menembakan meriam-meriamnya,PATEH dan
rakyat desa Gunung Ibul heran,PATEH
GUNUNG IBUL bicara pada rombongan sunan dari Palembang, kami salah apa ?... di jawab oleh KOU YUSUP kami dendam,karena
permintaan kami tidak di kabulkan oleh PUYANG SEMIDANG SAKTI dari Desa GALANG
BATU.
Yang mana kita ketahui rombongan
sunan salah arah. karena merasa tidak ada salah PATEH GUNUNG IBUL mengambil
sebatang tebu ulung (TEBU HITAM) dan di runcing nya,setelah runcing di lemparkan
ke rombongan kapal sunan. akhirnya kapal sunan ada yang tengelam karena ada kapal yang tengelam, di tombak oleh PATEH GUNUNG IBUL,rombongan
sunan mundur. sambil berkata “MEMANG HEBAT” anak –cucung PUYANG SEMIDANG SAKTI ( SEMADE) artinya SAME ADE. dengan ke kalahan itu akhirnya rombongan sunan dari Palembang
pulang dengan membawa kekecewaan.
sunddul gan...sundul....
BalasHapus